Mengapa Harga Bikin Website Bisa Beda-Beda?
Pernah berharap bikin website semudah dan semurah beli gorengan? Eits, gak sesimpel itu. Harga bikin website bisa beda jauh antar satu dan lainnya, tergantung jenis dan kebutuhannya. Sama kayak pesan nasi padang—semakin komplit lauknya, makin mahal juga totalnya. Yuk kita bahas satu per satu.
Kenapa Biaya Pembuatan Website Tidak Sama?
Harga bikin website itu kayak beli sepatu—ada yang lokal, ada yang impor. Kualitas, fitur, dan desain semuanya berpengaruh. Jadi wajar kalau harganya gak bisa disamaratakan.
1. Jenis Website
Pertama-tama, tentukan dulu website-nya buat apa. Ini faktor paling awal yang nentuin harga:
- Blog/Pribadi: Cocok buat portofolio atau cerita pribadi, mulai dari ratusan ribu.
- Company Profile: Kisaran Rp2,5 juta – Rp75 juta, tergantung isi dan tampilannya.
- Toko Online: Mulai Rp10 juta, karena butuh sistem transaksi, katalog, dan keamanan.
- Website Custom/Aplikasi Web: Bisa tembus ratusan juta, karena harus dibangun khusus dari nol.
2. Fitur dan Kompleksitas
- Desain Kustom: Dibuat khusus sesuai kebutuhan, pastinya lebih mahal daripada template siap pakai.
- Integrasi Eksternal: Seperti CRM atau software lain. Tambah fitur, tambah biaya.
- SEO Optimized: Kalau ingin nangkring di halaman pertama Google, butuh optimasi khusus.
3. Platform yang Digunakan
- Website Builder: Praktis dan murah, tapi terbatas.
- CMS (WordPress): Lebih fleksibel, cocok untuk berbagai tipe website.
- Custom Code: Paling mahal, hasil paling spesifik dan eksklusif.
4. Siapa yang Mengerjakan
- Freelancer: Lebih hemat, tapi kualitas dan timeline bisa variatif.
- Agensi: Tim lengkap dan profesional, tapi tentu lebih mahal.
5. Biaya Tambahan (Rutin)
- Domain: Sekitar Rp185.000 per tahun untuk ekstensi .com.
- Hosting: Mulai dari Rp50.000 per bulan, tergantung kualitas server.
- SSL: Supaya website aman diakses, penting banget.
- Maintenance: Untuk jaga performa dan keamanan situs.
- Plugin/Tema Premium: Tambahan biaya kalau pakai versi berbayar.
- Digital Marketing: SEO dan iklan biar website kamu rame pengunjung.
Estimasi Harga Website Berdasarkan Jenisnya
- Website Pribadi/Blog:
- DIY: Rp500 ribu – Rp2 juta/tahun
- Freelancer: Rp1,5 juta – Rp5 juta
- Company Profile/Bisnis Kecil:
- DIY: Rp2 juta – Rp5 juta/tahun
- Freelancer/Agensi: Rp3 juta – Rp15 juta
- Perusahaan Menengah: Rp7,5 juta – Rp75 juta
- Toko Online (E-commerce):
- DIY (WordPress + WooCommerce): Rp5 juta – Rp15 juta
- Agensi Profesional: Rp15 juta – Rp100 juta+
- Custom Web/Aplikasi:
- Agensi atau Dev Senior: Mulai dari Rp50 juta ke atas
Tips Memilih Jasa Pembuatan Website
- Tentukan kebutuhan dan budget sebelum mulai
- Cek portofolio dan testimoni klien sebelumnya
- Pastikan ada support atau garansi layanan
- Minta detail biaya agar gak ada tambahan tak terduga
- Perhatikan aspek SEO sejak awal
- Jangan tergiur harga termurah tanpa lihat kualitas
Kesimpulan
Jadi berapa sih sebenarnya harga bikin website? Jawabannya tetap: tergantung. Tapi kalau kamu tahu kebutuhan, anggaran, dan siapa yang mengerjakan, kamu bisa dapat solusi terbaik tanpa harus overbudget.
Website yang bagus bukan cuma soal tampilan, tapi juga bisa bantu bisnis kamu jalan 24 jam nonstop. Anggap saja ini investasi, bukan sekadar biaya satu kali.
Masih bingung mulai dari mana? Coba kunjungi djoeraganwebsite.com. Mereka bisa bantu kamu punya website yang kece tanpa repot coding.
Sekarang kamu udah ngerti soal biaya pembuatan website. Ingat, yang penting bukan sekadar tampil keren, tapi punya strategi digital yang jalan terus. Selamat beraksi di dunia online! 🎉